Desa Batu Mas di Kabupaten Ketapang kini semakin dikenal sebagai salah satu pelopor keberlanjutan ekologis di Kalimantan Barat. Melalui program Hutan Desa, masyarakat Batu Mas berhasil menjaga dan mengelola kawasan hutan adat sebagai sumber daya alam yang tidak hanya dilestarikan, tetapi juga dimanfaatkan secara bijak untuk kesejahteraan bersama.

Program Hutan Desa di Batu Mas mencakup wilayah seluas lebih dari 300 hektare yang merupakan kawasan hutan hujan tropis dengan keanekaragaman hayati tinggi. Dengan pendampingan dari lembaga lingkungan seperti Yayasan Palung, warga desa mendapatkan pelatihan tentang konservasi, pemetaan partisipatif, dan cara pemanfaatan hutan secara berkelanjutan, seperti pengumpulan madu hutan, rotan, dan tanaman obat.

Partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan pengelolaan hutan ini. Setiap dusun di Desa Batu Mas memiliki perwakilan dalam kelompok pengelola hutan, yang bertugas menjaga kawasan, memantau aktivitas ilegal seperti pembalakan liar, serta mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga hutan sebagai sumber air dan penyangga kehidupan.

Selain fungsi ekologis, hutan desa juga memberi dampak ekonomi. Beberapa warga kini mendapatkan penghasilan dari hasil hutan bukan kayu (HHBK), seperti madu, getah damar, dan hasil olahan tanaman herbal. Produk-produk ini dipasarkan secara lokal dan mulai dikenal sebagai komoditas khas Batu Mas yang alami dan ramah lingkungan.

Untuk memperkuat nilai edukatif, pemerintah desa bekerja sama dengan sekolah setempat membuka jalur ekowisata edukatif di sekitar kawasan hutan desa. Siswa dan pengunjung dapat melihat langsung kekayaan alam Batu Mas, mengenal jenis-jenis pohon endemik, serta mempelajari bagaimana masyarakat menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian.